GMNI CABANG MAKASSAR MINTA KAPOLRI TURUN TANGAN

Makassar, Melihat Situasi makassar yang sangat tidak kondusif karena kurangnya pendekatan komunikasi yang baik antara mahasiswa dan aparat kepolisian maka kami atas nama Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang makassar minta kapolri untuk turun tangan mengusut tuntas kasus kekerasan yang melibatkan aparat kepolisian dengan mahasiswa beserta jurnalis yang terjadi beberapa hari ini. 
GMNI cabang makassar sangat menyayangkan atas sikap represif pihak kepolisian yang terjadi beberapa hari ini, titik puncak dalam penyisiran kampus UNM dan beberapa titik aksi lainnya berujung bentrok, dan menyebabkan pihak jurnalis media ikut kena imbas dari kekerasan pihak kepolisian.
GMNI pun secara kelembagaan sangat menyayangkan karena terjadi pemukulan oleh pihak kepolisian kepada para wartawan yang meliput pada saat aksi demonstrasi yang terjadi di kampus UNM Makassar, kami melihat pihak kepolisian kota makassar dan polda sulselbar sudah mengalami kebuntuan dalam melakukan pendekatan persuasif kepada mahasiswa yang melakukan aksi penolakan kenaikan harga BBM maka oleh sebab itu kami meminta kepada pihak mabes polri untuk turun tangan menyelesaikan masalah ini, sehingga ketentraman aksi mahasiswa makassar bisa berjalan dengan kondusif dan tidak berujung bentrok lagi. GMNI juga menyayangkan atas kecelakaan yang menimpa Bapak Wakapolrestabes Makassar yang kena Busur pada saat mengamankan demonstrasi mahasiswa di kampus UNM yang berujung bentrok, dan GMNI mendesak agar pihak kepolisian mengedepankan semangat persuasif dalam mengamankan aksi demonstrasi mahasiswa dalam menolak kenaikan harga BBM, GMNI cabang makassar tidak menginginkan stigmatisasi yang berkembang yang mengatakan bahwa aksi mahasiswa makassar cenderung anarkis, dan GMNI minta secara kelembagaan kepada pihak mabes polri untuk turun tangan meredam konflik bentrok yang berkepanjangan di makassar antara mahasiswa dan pihak kepolisian sehingga makassar bisa kembali kondusif lagi dan korban bentrok tidak berjatuhan lagi. Tandas Bung Sofyan Torau sapaan akrab Ketua GMNI Cabang Makassar.
READ MORE

GMNI CABANG MAKASSAR MENGECAM ATAS TINDAK REPRESIF KEPOLISIAN KEPADA WARTAWAN

Oleh : SOFYANTO TORAU
Ketua GMNI Cabang Makassar

Makassar, kejadian yang menimpa wartawan saat terjadi demonstrasi di kampus UNM yang memakan korban luka-luka yang dilakukan oleh pihak kepolisian tentu sangat mencoreng dunia demokrasi di Indonesia, pasalnya hari ini Indonesia merupakan negara yang baru yakni era Reformasi dimana kebebasan pers diakui oleh negara.
peristiwa kekerasan pada Kamis (13/11/2014) itu terjadi ketika polisi menyerbu kampus dan menyerang mahasiswa. Saat itu, polisi juga merusak sepeda motor mahasiswa yang sedang mengikuti kuliah. Jurnalis yang mengabadikan tindakan itu justru menjadi sasaran selanjutnya oleh polisi.

Hingga Kamis malam, ada tujuh jurnalis yang menjadi korban kekerasan. Satu di antaranya, Waldy, Metro TV, mengalami luka robek dan pendarahan di bagian kepala kiri depan. Ia dilarikan ke rumah sakit untuk penanganan medis lebih lanjut. Selain Waldy, wartawan yang terluka lainnya adalah Iqbal Lubis (Koran Tempo), Ikrar Assegaf (Celebes TV), Asep (Rakyat Sulsel), Zulkarnain "Aco" (TV One), Rifki (Celebes Online), Fadly (media online kampus). Rata-rata, mereka dianiaya dengan cara ditendang, ditinju, dan dijambak. Peralatan kerja mereka dirampas, dirusak, dan disita.
Dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers pasal 4 di dalam ayat 1 disebutkan bahwa kemerdekaan pers dijamin sebagai hak asasi warga negara, ayat kedua bahwa terhadap pers nasional tidak dikenakan penyensoran, pembredelan atau pelarangan penyiaran, ayat ketiga bahwa untuk menjamin kemerdekaan pers, pers nasional mempunyai hak mencari, memperoleh, dan menyebarluaskan gagasan dan informasi dan ayat keempat bahwa dalam mempertanggungjawabkan pemberitaan di depan hukum, wartawan mempunyai Hak Tolak bahkan dalam Undang-Undang Dasar Tahun 1945 disebutkan antara lain dalam pasal 28F bahwa setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.
Oleh sebab itu dengan kejadian yang menimpa para jurnalis tersebut kami dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) cabang makassar sangat menyesalkan kejadian tersebut dan mengecam pihak kepolisian yang memukuli pihak wartawan, sehingga membuat beberapa wartawan mengalami luka-luka, ini merupakan tindakan yang represif dan merupakan tindakan yang jauh dari semangat aturan konstitusi negara Indonesia. Oleh sebab itu kami meminta kepada Kapolri Jenderal Sutarman atas kasus penyerangan dan penganiayaan terhadap jurnalis peliput demonstrasi di Universitas Negeri Makassar, Sulawesi Selatan,untuk mengusut tuntas kasus ini dan mengevaluasi sejauhmana kinerja kapolda sulselbar Inspektur Jendral (Irjen) Pol Anton Setiadi  dan kapolrestabes makassar Kombes Pol Fery Abraham yang tidak becus dalam mengendalikan bawahannya. Semoga kasus ini tidak terulang lagi di kemudian hari karena ini merupakan tamparan yang sangat berat bagi seluruh insan pers di tanah air. Tandas Bung Sofyan Torau sapaan akrab Ketua GMNI Cabang Makassar.
READ MORE

GMNI CABANG MAKASSAR mengatakan PHPU PILPRES 2014 HADIAH ULTAH MK KE 11 tahun


Sejak berdirinya Mahkamah Konstitusi yang di singkat MK yang merupakan salah satu bentuk peradilan modern yang mengkaji UU atas UUD NRI 1945 dan sengketa pemilu, lahir 11 tahun silam tanggal 13 agustus 2003, lewat UU nomor 24 tahun 2003 yang di sahkan oleh presiden Megawati Soekarnoputri. Dalam memasuki umur 11 tahun, MK diperhadapkan dengan masalah PHPU pilpres 9 juli 2014 dimana pasangan nomor urut 1 Prabowo-Hatta menggugat hasil penyelenggaraan pilpres yang dilaksanakan oleh KPU dan memenangkan pasangan nomor urut 2 Jokowi JK. Yang menarik disini adalah ujian terberat MK adalah menjaga kredibilitas lembaga terkait pilpres, karena dalam momentum pilpres ini memutuskan masa depan bangsa dan Negara Republik Indonesia karena memutuskan siapa yang layak menahkodai presiden RI ke 7. Sehingga bagi kami GMNI Cabang Makassar menilai bahwa Hakim MK harus tetap berada pada koridor kejujuran dan taat pada asas kepastian hukum dalam menegakkan kebenaran memutuskan sengketa pilpres sesuai dengan fakta hukum bukan berdasarkan asumsi-asumsi yang tidak memiliki cukup bukti. Tandas Bung Sofyanto Torau selaku Ketua GMNI Cabang Makassar. Lanjut Bung Sofyan sapaan akrabnya, MK sebagai lembaga peradilan modern harus tetap konsisten dalam menjaga kredibilitas apalagi MK sudah memiliki beban masa lalu dengan kasus korupsi Suap pilkada Lebak Banten yang menimpa Akil Mochtar selaku mantan ketua MK sehingga rakyat Indonesia mensangsikan kredibilitas MK, hanya bagi kami GMNI cabang Makassar tetap melihat secara objektif dan menyerahkan sepenuhnya kepada MK untuk segera menuntaskan sengketa pilpres dengan arif dan bijaksana dan atas nama organisasi Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia(GMNI) cabang Makassar kami ucapkan selamat Dirgahayu bagi Mahkamah Konstitusi yang ke 11 tahun (13 agustus 2003-13 agustus 2014).
READ MORE

Foto Aksi aktivis GMNI Cabang Makassar












































READ MORE

GMNI CABANG MAKASSAR SUMPAH PEMUDA ADALAH JANJI KAUM TERPELAJAR INDONESIA

Oleh BUNG SOFYANTO TORAU
KETUA GERAKAN MAHASISWA NASIONAL INDONESIA (GMNI) CABANG MAKASSAR


Hari ini tepat tanggal 28 0ktober 2014 kita menyelenggaran momentum peristiwa besar di tanah air, yakni memperingati momentum peristiwa besar sumpah pemuda yang ke 86tahun. Dimana kejadian itu terjadi tanggal 28 oktober 1928 di Jakarta lewat Kongres II Pemuda Indonesia yang melahirkan isi maklumat keputusan kami putra putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu tanah air Indonesia, berbangsa yang satu bangsa Indonesia, dan menjunjung tinggi bahasa persatuan bahasa Indonesia.
Peristiwa penting ini adalah awal kebangkitan nasionalisme Indonesia yang mengedepankan semangat persatuan dari seluruh wilayah jajahan Hindia Belanda. Dimana maklumat ini merupakan gagasan janji kaum terpelajar Indonesia yang ingin menyatukan persepsi perjuangan bersama untuk melawan imperialisme Penjajahan Hindia Belanda pada saat itu. Salah satu Tokoh yang memaknai isi maklumat itu adalah Bung Karno sehingga gagasan persatuan itu dia gunakan untuk menyatukan kekuatan-kekuatan Revolusi di tanah air untuk secara bersama melakukan perlawanan massif kepada kaum Imperialisme Belanda saat itu, dalam gagasan semangat Progresif Revolusioner Bung Karno Mengatakan Berikan aku seribu orang tua maka akan kucabut gunung semeru sampai kepada akar-akarnya, tapi berikan aku sepuluh pemuda maka akan kuguncangkan dunia, selain itu Bung karno pun mempopulerkan nama pemanggilan kaum pemuda saat itu dipanggil dengan sebutan BUNG, jadi setiap tokoh pergerakan pemuda saat itu yang memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi sealiran berpikir dengan Bung Karno untuk melawan imperialisme Hindia Belanda saat itu memakai namanya dengan sebutan Bung, Karena pada dasarnya sebutan BUNG ini memiliki kepanjangan kata Berjuang Untuk Negara(BUNG) sedangkan untuk kaum pemudi di panggil dengan istilah SARINAH yang memiliki kepanjangan nama Satu Republik Indonesia Hebat(Sarinah). Selain itu saat ini kita memasuki momentum ke 86tahun, refleksi sumpah pemuda yang bisa kita capai saat ini adalah sumpah setia untuk menghasilkan pemuda-pemudi yang berpikir modern dan pemuda-pemudi yang berdikari serta pemuda-pemudi yang harus mempersiapkan dirinya untuk menjadi pemimpin bangsa dan Negara dikemudian hari, apa lagi kedepan tantangan bangsa dan Negara Indonesia semakin keras yakni memasuki masa baru yang kita kenal dengan NEOLIBERALISME. Kalau semangat 86 tahun yang lalu tokoh muda melawan Imperialisme(penjajahan langsung) akan tetapi sekarang lawan kaum muda adalah Neoliberalisme(Penjajahan ekonomi). Sehingga pemuda hari ini harus berbenah dan bersatu padu menjaga semangat nasionalisme dalam bingkai bhineka tunggal Ika yang dibungkus dengan Pluralisme dan Multikulturalisme. Jaga persatuan Nasional, karena pesan terakhir Bung Karno adalah Revolusi Belum selesai sehingga kita harus melanjutkan perjuangan Revolusi Bung Karno dan founding fathers lainnya, untuk terus berbuat mengisi kemerdekaan Indonesia dengan pembangunan disegala sektoral yang termaktub dalam alinea keempat Pembukaan UUD NRI 1945 untuk sampai pada Indonesia yang berdaulat dalam bidang Politik, berdikari dalam bidang Ekonomi, dan berkepribadian dalam bidang kebudayaan sehingga pada akhinya bangsa Indonesia akan menjadi bangsa dan Negara yang besar di muka bumi ini. Tandas Bung Sofyan sapaan akrab Ketua GMNI Cabang Makassar.
READ MORE

GMNI CABANG MAKASSAR APRESIASI JOKOWI TAK GUNAKAN NAMA TRISAKTI

Oleh BUNG SOFYANTO TORAU
KETUA GERAKAN MAHASISWA NASIONAL INDONESIA (GMNI) CABANG MAKASSAR

Dalam Penyusunan Kabinet JOKOWI JK, dimana yang santer diisukan bahwa nama trisakti bung karno akan digunakan dalam penamaan kabinet Jokowi JK, akan tetapi dalam proses pengumuman kabinet Jokowi JK yang muncul adalah kabinet kerja, bagi kami dari GMNI CABANG MAKASSAR mengapresiasi nama itu Karena nama yang digunakan bukan nama trisakti bung karno melainkan kabinet kerja, karena yang harus dipahami nama trisakti itu adalah cita-cita mulia gagasan bung karena yang bersifat mistis dan merupakan sumber dari segala cita-cita kebangsaan Indonesia yang akan menuju pada masyarakat yang adil dan makmur.
Ada hal yang menarik dalam proses memperkenalkan Kabinet Jokowi JK yakni dengan menggunakan kemeja putih symbol yang bisa didapat bahwa cabinet ini adalah cabinet bersih dan baju lengan tergulung adalah symbol Kabinet ini adalah Kabinet kerja. serta dalam pelantikan mengenakan batik ciri khas dari budaya luhur Indonesia yang harus dijaga dan di rawat oleh seluruh anak bangsa indonesia. Yang harus dipahami disini kita harus memberikan kesempatan kepada menteri yang telah terpilih untuk membuktikan karya mereka selama 5tahun kedepan untuk mewujudkan Trisakti Bung Karena yakni Berdaulat dalam bidang Politik, Berdikari dalam bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam bidang kebudayaan yang diturunkan kedalam Visi-Misi Jokowi JK yang bernama Nawacita. Gagasan nawacita diambil dalam konsepsi gagasan trisakti bung karno, kita selaku rakyat Indonesia terlebih khusus bagi kami dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia(GMNI) Cabang Makassar dan GMNI Sulawesi selatan menaruh harapan besar kepada jokowi JK untuk membuat gebrakan demi dan untuk kemajuan bangsa dan Negara Indonesia, dan kami selaku aktivis GMNI akan tetap menjadi mitra kritis pemerintahan Jokowi JK, apapun kebijakannya yang tidak populis untuk rakyat dan bangsa Indonesia maka kami tidak akan segan-segan turun kejalan untuk memberikan perlawanan terkait kebijakan politik yang tidak berpihak kepada rakyat Indonesia. Tandas Bung Sofyanto Torau Ketua GMNI Cabang Makassar.
READ MORE