GMNI CABANG MAKASSAR SUMPAH PEMUDA ADALAH JANJI KAUM TERPELAJAR INDONESIA

Oleh BUNG SOFYANTO TORAU
KETUA GERAKAN MAHASISWA NASIONAL INDONESIA (GMNI) CABANG MAKASSAR


Hari ini tepat tanggal 28 0ktober 2014 kita menyelenggaran momentum peristiwa besar di tanah air, yakni memperingati momentum peristiwa besar sumpah pemuda yang ke 86tahun. Dimana kejadian itu terjadi tanggal 28 oktober 1928 di Jakarta lewat Kongres II Pemuda Indonesia yang melahirkan isi maklumat keputusan kami putra putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu tanah air Indonesia, berbangsa yang satu bangsa Indonesia, dan menjunjung tinggi bahasa persatuan bahasa Indonesia.
Peristiwa penting ini adalah awal kebangkitan nasionalisme Indonesia yang mengedepankan semangat persatuan dari seluruh wilayah jajahan Hindia Belanda. Dimana maklumat ini merupakan gagasan janji kaum terpelajar Indonesia yang ingin menyatukan persepsi perjuangan bersama untuk melawan imperialisme Penjajahan Hindia Belanda pada saat itu. Salah satu Tokoh yang memaknai isi maklumat itu adalah Bung Karno sehingga gagasan persatuan itu dia gunakan untuk menyatukan kekuatan-kekuatan Revolusi di tanah air untuk secara bersama melakukan perlawanan massif kepada kaum Imperialisme Belanda saat itu, dalam gagasan semangat Progresif Revolusioner Bung Karno Mengatakan Berikan aku seribu orang tua maka akan kucabut gunung semeru sampai kepada akar-akarnya, tapi berikan aku sepuluh pemuda maka akan kuguncangkan dunia, selain itu Bung karno pun mempopulerkan nama pemanggilan kaum pemuda saat itu dipanggil dengan sebutan BUNG, jadi setiap tokoh pergerakan pemuda saat itu yang memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi sealiran berpikir dengan Bung Karno untuk melawan imperialisme Hindia Belanda saat itu memakai namanya dengan sebutan Bung, Karena pada dasarnya sebutan BUNG ini memiliki kepanjangan kata Berjuang Untuk Negara(BUNG) sedangkan untuk kaum pemudi di panggil dengan istilah SARINAH yang memiliki kepanjangan nama Satu Republik Indonesia Hebat(Sarinah). Selain itu saat ini kita memasuki momentum ke 86tahun, refleksi sumpah pemuda yang bisa kita capai saat ini adalah sumpah setia untuk menghasilkan pemuda-pemudi yang berpikir modern dan pemuda-pemudi yang berdikari serta pemuda-pemudi yang harus mempersiapkan dirinya untuk menjadi pemimpin bangsa dan Negara dikemudian hari, apa lagi kedepan tantangan bangsa dan Negara Indonesia semakin keras yakni memasuki masa baru yang kita kenal dengan NEOLIBERALISME. Kalau semangat 86 tahun yang lalu tokoh muda melawan Imperialisme(penjajahan langsung) akan tetapi sekarang lawan kaum muda adalah Neoliberalisme(Penjajahan ekonomi). Sehingga pemuda hari ini harus berbenah dan bersatu padu menjaga semangat nasionalisme dalam bingkai bhineka tunggal Ika yang dibungkus dengan Pluralisme dan Multikulturalisme. Jaga persatuan Nasional, karena pesan terakhir Bung Karno adalah Revolusi Belum selesai sehingga kita harus melanjutkan perjuangan Revolusi Bung Karno dan founding fathers lainnya, untuk terus berbuat mengisi kemerdekaan Indonesia dengan pembangunan disegala sektoral yang termaktub dalam alinea keempat Pembukaan UUD NRI 1945 untuk sampai pada Indonesia yang berdaulat dalam bidang Politik, berdikari dalam bidang Ekonomi, dan berkepribadian dalam bidang kebudayaan sehingga pada akhinya bangsa Indonesia akan menjadi bangsa dan Negara yang besar di muka bumi ini. Tandas Bung Sofyan sapaan akrab Ketua GMNI Cabang Makassar.

0 komentar:

Posting Komentar